Perumpamaan Hati
10 Juli 2014
Salam....
Cerita seorang anak yang berprilaku kurang baik.
Pemarah, pembohong dan selalu menyakiti hati banyak orang tetapi anak itu tidak mau menyadarinya.
Setiap orang yang ia temui akhirnya tidak menyukai nya dan selalu menghindarinya, sampai-sampai anak itu tidak mempunyai banyak teman.
Lalu..ia bercerita kepada sang ibundanya, "wahai ibu mengapa orang-orang tidak menyukaiku?"
"Jawaabannya ada pada diri mu sendiri, nak!" Jawab ibundanya.
Anak itu masih tidak mau menyadari bahwa sikap buruk nya itu adalah penyebab bahwa dia dijauhi orang-orang.
Maka ibunda nya menyarankan kepada anak nya untuk menancab kan paku pada kayu diteras rumah setiap kali dia telah bersikap buruk atau setelah menyakiti orang.
Anak itupun menuruti saran ibunda, ia menancabkan satu paku setiap kali ia berbohong, setiap memarahi orang atau setiap menyakiti orang.
Tanpa disadari kayu di teras rumah nya pun telah penuh dengan paku yang ia tancapkan, lalu ia merasa bosan dan bertanya lagi kepada ibundanya.
"ibu..apa yang harus aku lakukan agar aku mempunyai banyak teman?"
ibunda nya pun menjawab "anakku...sekarang meminta maaflah dan berbuat baik lah kepada orang yang telah engkau sakiti, setiap kali kau berbuat baik dan meminta maaf itu cabutlah satu persatu paku yang telah engkau tancapkan itu"
Lalu, anak itupun menuruti perintah ibundanya kembali.
Tanpa disadari lagi paku yang ia tancapkan itu habis tidak tersisa namun ia masih belum dapat teman.
Anak itupun kembali bertanya kepada ibundanya mengapa ia belum juga mempunyai teman, lalu ibundanya mengajak ke teras dan menunjukkan kayu yg pernah ia tancapkan paku kemudian berkata:
"Wahai anakku lihatlah kayu ini yang pernah engkau tancapkan paku berbekas bukan??, begitupun hati manusia setelah disakiti walaupun telah memaafkan namun bekas luka-luka yang telah diberi pasti berbekas dan tidak akan hilang dan smua memerlukan proses untuk membuat bekas luka itu hilang...."
Wss.....:)
Salam....
Cerita seorang anak yang berprilaku kurang baik.
Pemarah, pembohong dan selalu menyakiti hati banyak orang tetapi anak itu tidak mau menyadarinya.
Setiap orang yang ia temui akhirnya tidak menyukai nya dan selalu menghindarinya, sampai-sampai anak itu tidak mempunyai banyak teman.
Lalu..ia bercerita kepada sang ibundanya, "wahai ibu mengapa orang-orang tidak menyukaiku?"
"Jawaabannya ada pada diri mu sendiri, nak!" Jawab ibundanya.
Anak itu masih tidak mau menyadari bahwa sikap buruk nya itu adalah penyebab bahwa dia dijauhi orang-orang.
Maka ibunda nya menyarankan kepada anak nya untuk menancab kan paku pada kayu diteras rumah setiap kali dia telah bersikap buruk atau setelah menyakiti orang.
Anak itupun menuruti saran ibunda, ia menancabkan satu paku setiap kali ia berbohong, setiap memarahi orang atau setiap menyakiti orang.
Tanpa disadari kayu di teras rumah nya pun telah penuh dengan paku yang ia tancapkan, lalu ia merasa bosan dan bertanya lagi kepada ibundanya.
"ibu..apa yang harus aku lakukan agar aku mempunyai banyak teman?"
ibunda nya pun menjawab "anakku...sekarang meminta maaflah dan berbuat baik lah kepada orang yang telah engkau sakiti, setiap kali kau berbuat baik dan meminta maaf itu cabutlah satu persatu paku yang telah engkau tancapkan itu"
Lalu, anak itupun menuruti perintah ibundanya kembali.
Tanpa disadari lagi paku yang ia tancapkan itu habis tidak tersisa namun ia masih belum dapat teman.
Anak itupun kembali bertanya kepada ibundanya mengapa ia belum juga mempunyai teman, lalu ibundanya mengajak ke teras dan menunjukkan kayu yg pernah ia tancapkan paku kemudian berkata:
"Wahai anakku lihatlah kayu ini yang pernah engkau tancapkan paku berbekas bukan??, begitupun hati manusia setelah disakiti walaupun telah memaafkan namun bekas luka-luka yang telah diberi pasti berbekas dan tidak akan hilang dan smua memerlukan proses untuk membuat bekas luka itu hilang...."
Wss.....:)
subhanallah... bnyak pelajaran yang kita petik dari kisah ini
BalasHapusiyah....smoga bermanfat :)
Hapus