Izinkan kami cemburu

Bismillah...salam.....
Izinkan kami cemburu

Wahai Suami, saat malam tiba & engkau masih asyik dg akun FB mu, atau akun2 sosmedmu yg sangat banyak itu, hati kami sangat cemburu, apalagi saat engkau tertawa sendiri menanggapi gurauan teman-temanmu disana. Aaah, ketika di tengok ternyata ada komentar beberapa akhwat yang mengajak bercanda meski tidak engkau tanggapi.. Hmmmh, ingin sekali marah padamu, tapi sudahlah, mungkin dengan kepenatanmu bekerja seharian, hal itu bisa membuatmu bersemangat lagi. Padahal kami ingin bercerita banyak & mendengarkan ceritamu..

Kami tanyakan padamu sekarang, jawablah dengan jujur. Saat engkau membalas komentar maupun pesan seorang akhwat yang begitu rajin bertanya padamu, apakah tidak terselip rasa suka? Coba bayangkan bila istrimu kedapatan berbicara bebas di FB dengan ikhwan lain? Tidakkah engkau juga sangat cemburu? Tanyakan pada hatimu, apakah engkau rela istri-istrimu juga tertawa dengan ikhwan lain saat ia membalas komentar ikhwan itu??? jika kau cemburu, jika kau tidak rela maka mulailah dengan dirimu untuk membatasi bicara dengan bebas pada akhwat lain, pikirkanlah istri2mu. Bukankah dalam kehidupan nyata pun engkau begitu menjaga pandangan, begitu menjaga muru'ah & iffahmu? Lalu kemanakah perginya itu semua ketika engkau membuka akun;akunmu? Kemanakah rasa malumu wahai suami?

Jangan berdalih, kau akan kuat tidak akan terkena fitnah nantinya, karena
“Manusia itu diciptakan dalam keadaan lemah”
(Q.S. An-Nisa’: 28)

Milikilah SIFAT MALU, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”
[HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37, dari ‘Imron bin Hushain.]

 Apabila Engkau menyepi dengan keraguan dan kegelapan
Dan nafsu mengajak untuk kemaksiatan
Malulah dari pandangan Allah dan katakan padanya
Sesungguhnya pencipta kegelapan akan melihatku

Ada sebuah kaidah yang sangat bagus dan PERLU diingat

Syariat mengharamkan segala sarana yang bisa mengantarkan pada hal yang haram, meskipun ketika memanfaatkan sarana tersebut “TIDAK DINIATKAN UNTUK BERBUAT HARAM“.

"Aku memberi wasiat kepadamu dengan wasiat yang harus kau jaga. Janganlah Engkau berdua-duaan dengan wanita bukan mahrammu walaupun batinmu berkata bahwa kau akan mengajarinya Al-Qur’an."

Teruntuk Saudariku Muslimah...
"Wahai wanita, jangan terlalu banyak bicara dan memperlihatkan dirimu di depan umum, namun bersegeralah sembunyi dari para ikhwan karena kehormatanmu sangat berharga bagi suamimu. Jangan khianati suamimu (kelak) sebelum pernikahanmu datang.Suamimu itu menunggu dirimu dengan harapan bahwa engkau adalah wanita yang harga dirinya tidak ternilai. Kau wanita tersembunyi dan hanya suamimu yang dapat melihatmu. Kau wanita yang mulia, dan hanya suamimu yang dapat menikmati kemuliaan itu."

Teruntuk Saudaraku, Ikhwan:
Maka, biarlah kami para akhwat saling menasehati dengan sesama akhwat & Anda saling menasehatilah dengan ikhwan, karena itulah fitrahnya. Jangan Anda merasa 'sombong' seolah tak akan terkena fitnah nantinya. Dua fitnah besar yang masuk secara halus dan tak terasa namun dia akan menyambar-nyambar dengan kerasnya dan sulit untuk keluar darinya apabila fitnah itu telah masuk ke dalam hati & pikiran qt sehingga dapat menimbulkan sulitnya ilmu syar'i masuk ke dalam diri qt, yaitu FITNAH SYUBHAT dan SYAHWAT. Semoga Allah melindungi qt dari fitnah syubhat maupun syahwat... Allahumma Aamiin...


#semoga bermanfaat :)

Komentar